Entri Populer

Senin, 07 Mei 2012

tugas 3 STRATEGI PEMBANGUNAN INDONESIA PENDEKATAN KEBUTUHAN POKOK

STRATEGI PENDEKATAN KEBUTUHAN POKOK

Hakikat pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pemba­ngunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan, dan pedoman pembangunan nasional. Upaya mema­jukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang berdasarkan Pancasila diarahkan pada perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam kaitan itu, Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 mengamanatkan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh nega-ra. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnyadikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemak­muran rakyat. Selanjutnya, Pasal 27 Ayat (2) menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, dan Pasal 34 menyatakan bahwa fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.


Selaras dengan amanat Pancasila dan UUD 1945, Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 mengarahkan agar pem­bangunan nasional dilaksanakan merata di seluruh tanah air dan tidak hanya untuk suatu golongan atau sebagian dari masyarakat, tetapi untuk seluruh masyarakat, serta harus benar-benar dapat di­rasakan oleh seluruh rakyat sebagai perbaikan tingkat hidup yang berkeadilan sosial, yang menjadi tujuan dan cita-cita kemerdekaanbangsa Indonesia.


Pembangunan nasional adalah pembangunan dari, oleh, dan untuk rakyat, dilaksanakan di semua aspek kehidupan bangsa yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek perta­hanan keamanan, serta merupakan kehendak seluruh bangsa untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata, untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan lahir batin termasuk terpenuhinya rasa aman, rasa tenteram, dan rasa ke­adilan bagi seluruh rakyat.
Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanaannya, pembangunan nasional senantiasa memperhatikan asas-asas pem­bangunan, antara lain, bahwa segala usaha dan kegiatan pemba­ngunan nasional harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan, bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, dan bagi pengembangan pribadi warga negara. Pembangunan nasional yang diselenggarakan sebagai usaha bersama harus merata di semua lapisan masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air, di mana setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan berperan serta dan menikmati hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai kemanu­siaan dan darma baktinya yang diberikan kepada bangsa dan negara, serta menuju pada keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dalam perikehidupan materiil dan spiritual.

Sasarana dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini dilatarbelakangi oleh ketidakmampuan pembangunan menjangkau, apalagi memecahkan masalah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Untuk itu tiga sasaran pokok perlu diusahakan bersama yaitu membuka lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan dan pemenuhan kebutuhan pokok.


Pendekatan kebutuhan pokok (pendekatan K-P) untuk pembangunan menarik perhatian kalangan pejabat pemerintah, di samping kalangan yang sejak lama bersikap kritis terhadap pola pembangunan yang berlangsung hingga kini. Pembangunan sekarang terutama dikritik karena pembagian hasilnya ternyata kurang merata. Artinya, lebih menguntungkan golongan yang berpendapatan tinggi dan lebih menguntungkan penduduk kota.


Pendekatan kebutuhan pokok disambut baik oleh kalangan luas, sewaktu gagasan ini secara resmi diajukan pada Konperensi Kesempatan Kerja Dunia yang diselenggarakan oleh Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) di tahun 1976. Namun di pihak lain banyak juga kritik dilontarkan terhadap gagasan ini. Suatu kritik yang sering dilontarkan terhadap pendekatan K-P adalah bahwa pendekatan ini hanya mengutamakan konsumsi dan bukan investasi. Karena hal itu menghambat pertumbuhan ekonomi. Dikatakan pula bahwa pendekatan K-P pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan 'negara kesejahteraan' (welfare state) di negara berkembang, yang terbatas kemampuan dan persediaan sumber dayanya. Berarti Realokasi Pendekatan K-P memang sangat menekankan pemenuhan kebutuhan pokok seluruh penduduk dalam kurun waktu yang relatif singkat, yaitu satu generasi. Karenanya ia berbeda dari model pertumbuhan kapitalis maupun Marxis yang keduanya mengutamakan investasi dan pertumbuhan ekonomi melalui ditekannya tingkat konsumsi.


Kesan bahwa pendekatan K-P tidak mementingkan pertumbuhan ekonomi kadang juga timbul karena ucapan beberapa penganutnya, seolah-olah pemenuhan kebutuhan pokok dapat tercapai melalui redistribusi pendapatan dan kekayaan yang ada. Seolah-olah tanpa memerlukan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Namun keliru sekali jika orang mengira bahwa pendekatan K-P merupakan model pembangunan yang pada dasarnya bersifat 'anti-pertumbuhan ekonomi'. Pertumbuhan ekonomi yang pesat sangat diperlukan untuk peningkatan produksi barang dan jasa kebutuhan pokok. Diharapkan, bahwa dengan produksi barang dan jasa kebutuhan pokok yang terus-menerus meningkat, kemiskinan absolut (dalam arti kata terdapatnya sebagian penduduk hidup di bawah garis kemiskinan tertentu) dapat dihapuskan. Di samping itu juga akan terhapus kemiskinan relatif, yaitu ketimpangan dalam pembagian kekayaan dan pendapatan antar golongan.

Dengan demikian maka pelaksanaan strategi K-P bukan berarti mengabaikan pertumbuhan ekonomi dan mengutamakan redistribusi kekayaan dan pendapatan, tetapi reorientasi arah dan pola pertumbuhan ekonomi ke peningkatan produksi dan distribusi barang dan jasa kebutuhan pokok. Hal ini tentu berarti pula realokasi sebagian besar (bukan semua) sumber daya produktif. Artinya, prioritas tak lagi pada proyek investasi yang padat modal di sektor modern, yang sangat ditekankan dalam strategi pertumbuhan ekonomi yang konvensionil. Alokasi lebih diarahkan ke sektor penghasil barang dan jasa kebutuhan pokok yang lebih padat karya dan lebih menghemat dalam pemakaian modal.


Pilihan Teknologi Kritik lain yang berkaitan dengan kritik pertama adalah bahwa strategi K-P hanya "mengekalkan" keterbelakangan ekonomi. Strategi itu dianggap mengutamakan produksi barang konsumsi, dan bukan barang modal. Juga dianggap mengutamakan penggunaan teknologi padat karya yang dianggap usang dan bukan teknologi modern yang padat modal.


Strategi K-P memang menekankan produksi serta distribusi barang konsumsi dan jasa kebutuhan pokok. Namun komposisi barang konsumsi dan barang modal yang dihasilkan begitu pula teknik produksi yang digunakan di sesuatu negara, akan tergantung pada kondisi khas yang terdapat di negara itu. Karena ini lebih tepat untuk mengatakan bahwa strategi K-P mengutamakan teknologi yang "patut" (appropriate teknologi). Atau, dalam kata-kata Prof. Hans Singer dari Sussex, 'teknologi yang secara rangkap dianggap patut' (doubly appropriate technology). Artinya teknologi baru, yang disesuaikan dengan kondisi khas di suatu negara dan yang menunjang pelaksanaan strategi K-P. Dengan begitu strategi K-P tidak berarti penggantian menyeluruh teknologi padat-modal dengan teknologi padat karya. Di suatu negara berkembang mungkin ada kondisi, yang menyebabkan penggunaan beberapa teknologi padat modal bagaimanapun juga lebih efisien daripada teknologi padat karya. Dengan demikian yang diarah ialah kombinasi optimum dari teknologi padat modal dan padat karya. Ini akan ditentukan pula oleh pertimbangan efisiensi dan keuntungannya bagi masyarakat dengan syarat yang sudah semestinya digunakan sebagai ukuran dalam penentuan investasi. Dengan pendekatan yang selektif ini maka teknologi padat-karya diutamakan di setiap bidang, dalam hal penggunaannya yang efisien dan menguntungkan masyarakat.


referensi :

TUGAS 4 PENGANGGURAN DAN INFLASI



Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Dari pengertian tersebut maka apabila Terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. Semua negara di dunia
selalu menghadapi permasalahan inflasi ini. Oleh karena itu, tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah eko-nomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang perekono-miannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun. Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjut tingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi. Namun demikian ada negara yang meng-hadapai tingkat inflasi yang lebih serius atau sangat tinggi, misalnya Indonesia pada tahun 1966 dengan tingkat inflasi 650 persen. Inflasi yang sangat tinggi tersebut disebut hiper inflasi (hyper inflation)

Didasarkan pada faktor-faktor penyebab inflasi maka ada tiga jenis inflasi yaitu:


1) inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation)
Inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation) atau inflasi dari sisi permintaan (demand side inflation) adalah inflasi yang disebabkan karena adanya kenaikan permintaan agregat yang sangat besar dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Karena jumlah barang yang diminta lebih besar dari pada barang yang ditawarkan maka terjadi kenaikan harga. Inflasi tarikan permintaan biasanya berlaku pada saat perekonomian mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan eko-nomi berjalan dengan pesat (full employment and full capacity). Dengan tingkat pertumbuhan yang pesat/tinggi mendorong
peningkatan permintaan sedangkan barang yang ditawarkan tetap karena kapasitas produksi sudah maksimal sehingga mendorong kenaikan harga yang terus menerus.




2) inflasi desakan biaya (cost-push inflation)


Inflasi desakan biaya (Cost-push Inflation) atau inflasi dari sisi penawaran
(supply side inflation) adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya
kenaikan biaya produksi yang pesat dibandingkan dengan tingkat produktivitas
dan efisiensi, sehingga perusahaan mengurangi supply barang dan jasa. Peningkatan biaya produksi akan mendorong perusahaan menaikan harga barang dan
jasa, meskipun mereka harus menerima resiko akan menghadapi penurunan
permintaan terhadap barang dan jasa yang mereka produksi. Sedangkan inflasi
karena pengaruh impor adalah inflasi yang terjadi karena naiknya harga barang
di negara-negara asal barang itu, sehingga terjadi kenaikan harga umum di
dalam negeri.


3) inflasi karena pengaruh impor (imported inflation). 



2. Pengangguran, Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia  
Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa pada saat terjadinya depresi
ekonomi Amerika Serikat tahun 1929, terjadi inflasi yang tinggi dan diikuti 
dengan pengangguran yang tinggi pula.  Didasarkan pada fakta itulah A.W. 
Phillips mengamati hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran. 
Dari hasil pengamatannya, ternyata ada hubungan yang erat antara inflasi 
dengan tingkat pengangguran, dalam arti jika inflasi tinggi, maka pengangguran 
akan rendah. Hasil pengamatan Phillips ini dikenal dengan kurva Phillip.

Masalah utama dan mendasar dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah 
masalah upah yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebut
disebabkan karena, pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar 
dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakansetiap tahunnya. Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan 
dengan ketersediaan lapangan kerja menimbulkan pengangguran yang tinggi. 

Pengangguran merupakan salah satu masalah utama dalam jangka pendek yang 
selalu dihadapi setiap negara. Karena itu, setiap perekonomian dan negara pasti 
menghadapi masalah pengangguran, yaitu pengangguran alamiah (natural rate 
of unemployment). 

Pada tahun 1980-an, pengangguran  terbuka di Indonesia meningkat 
hampir dua kali lipat yaitu dari 1,7 persen pada tahun 1980 menjadi 3,2 persen 
pada tahun 1990. Pertumbuhan pengangguran di perkotaan lebih tinggi 
daripada di pedesaan, yaitu meningkat dari 2,8 persen pada tahun 1980 menjadi 
6,1 persen pada tahun 1990. Sebaliknya  tingkat pengangguran di pedesaan 
menurun secara drastis yaitu dari 1,4 persen menjadi 0,1 persen.  
Dari sisi pendidikan, tingkat pengangguran selama periode 1980 – 1990 
pada semua tingkat pendidikan memper-lihatkan kecenderungan yang 
meningkat. Seterusnya, tingkat angkatan kerja berpendidikan di bawah Sekolah 
Dasar yang menganggur paling rendah sedangkan yang berpendidikan tinggi 
adalah yang paling tinggi, yaitu meningkat dari 1,8 persen pada 1980 menjadi 
15,9 persen pada 1990.  

Selanjutnya, tingkat pengangguran di kota Indonesia selama periode 
1971-1980 relatifnya rendah dan memperlihatkan kecenderungan yang 
menurun. Menurut Manning (1984: 1-28), kadar pengangguran rendah ini 
disebabkan karena: (a) besarnya kemampuan sektor informal menyerap, bahkan 
menarik sejum-lah besar penganggur, (b) tingkat investasi pemerintah yang 
tinggi dalam projek pembangunan dan prasarana sosial (sekolah, klinik 
kesehatan dan lain-lain), dan (c) pertumbuhan sektor pertanian yang tinggi dan 
adanya peluang pekerjaan baru di luar bidang usaha tani di pedesaan. 

Berdasarkan fakta yang telah diungkapkan di atas, maka dapat 
disimpulkan bahwa, ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pengangguran 
dengan pertumbuhan ekonomi. Apabila pertumbuhan ekonomi meningkat 1 
persen maka pengganguran akan meurun sekitar 0,46 persen. Dengan demikian, 
penggambaran kurva Phillip yang menghubungkan inflasi dengan tingkat 
penggangguran untuk kasus Indonesia tidak tepat untuk digunakan sebagai 
kebijakan untuk menekan tingkat pengangguran. Hasil analisis statistik 
pengujian pengaruh inflasi terhadap pengangguran selama periode 1980 – 2005 
seperti terlihat hasil analisis statistik di bawah ini juga membuktikan secara 
meyakinkan bahwa tidak ada pengaruh yang nyata antara inflasi dengan tingkat 
pengangguran. 


REFERENSI 
Nota Keuangan  dan RAPBN RI 1994/1995 
Manning (1984: 1-28) 
World Development Report. 2007. Pembangunan dan Generasi Mendatang. World 
Bank. Salemba Empat. Jakarta 
Biro Pusat Statistik. 1995. Statistik 50 Tahun Indonesia Merdeka. 

Sabtu, 05 Mei 2012

tugas ptik 2B

1. Lapisan-lapisan Sistem UNIX
Lapisan-lapisan sistem UNIX adalah sebagai berikut:


1. Perangkat Keras Sistem, yaitu lapisan yang paling dalam adalah computer dan piranti pendukungnya, seperti disk, tape, printer dan lain-lain.
2. Kernel, merupakan otak dari otak dari sistem operasi. Di seputar perangkat keras tersebut terdapat sejumlah program yang menangani secara detail seperti sumber daya computer, mengorganisir sstem file, mengurus disk dan tape. Pengoperasian yang dilakukannya sangat detil sehingga tidak perlu diketahui oleh pemakai
3. Utilitas, berfungsi untuk melakukan akses sstem bagi pemakai. Utilitas-utilitas yang agak sederhana dapat dikombinasikan dengan memakai fasilitas pemipaan.
4. Shell, merupakan penghubung antara pemakai dan sistem. Bila pemakai mengetikkan sebuah perintah, shell menerjemahkan perintah tersebut dan mengatakan kepada kernel apa yang harus dilakukan. Sesungguhnya shell merupakan bagian dari utilitas. Namun karena kerumitannya dan fungsinya yang sedikit unik, maka shell cenderung dianggap sebagai lapis terpisah.


2. Kemampuan Sistem Operasi UNIX
Multiuser
Sistem dapat digunakan oleh lebih dari satu orang pada satu saat. Tentunya untuk melakukan hal ini harus digunakan lebih dari satu terminal yang dihubungkan. Selanjutnya, kita dapat memakai file, program bahkan piranti-piranti yang terhubung dengan komputer secara bersama.
Multitasking
Sistem dapat melakukan beberapa tugas atau proses pada waktu yang bersamaan. Dengan demikian sesorang dapat memiliki satu proses yang sedang berkomunikasi langsung dengan terminal, tetapi juga memiliki proses lain dengan prioritas yang lebih rendah.
Sistem File
Organisasi file di UNIX memiliki struktur pohon (tree) yang terdiri dari file dan direktori. Struktur tersebut diawali oleh akar (root) sebagai awal dari seluruh direktori yang ada. Karakteristik dari sistem file UNIX antara lain:
· Konsisten dalam memproses data dan peralatan
· Pertumbuhan file dan direktori secara dinamis
· Dilengkapi dengan proteksi
Shell
Shell merupakan antar muka pemakai dengan sistem UNIX. Shell memiliki kemampuan menterjemahkan perintah-perintah untuk dilaksanakan oleh kernel UNIX. Disamping itu, shell memiliki kemampuan sebagai bahasa pemrograman.
Utilitas-utilitas
UNIX memiliki lebih dari 200 utilitas yang dapat digunakan untuk mengelola sistem. UNIX memiliki sejumlah utilitas yang agak sederhana yang dapat dikombinasikan dengan memakai pipa dan filter.
Surat Elektronik
UNIX dilengkapi dengan fasilitas untuk pengiriman surat antar pemakai di lingkungan sistem UNIX.
Konsep Perangkat Keras
Perangkat keras yang terhubung pada sistem UNIX akan dianggap sebagai file biasa. UNIX tidak membedakan antara perangkat keras dan file biasa. UNIX mengenal keyboard sebagai masukan standard dan layar terminal sebagai keluaran standard.

Komunikasi antar Proses
Keluaran dari suatu proses dapat diproses langsung oleh proses lainnya.
Jaringan
Pemakai UNIX dapat berhubungan dengan pemakai lain dalam satu komputer (hubungan antar terminal). Disamping itu pemakai UNIX juga dapat berkomunikasi dengan pemakai lain pada komputer lainnya dalam satu jaringan lokal atau LAN. Bahkan pemakai UNIX dapat berhubungan dengan pemakai lain pada jaringan lain dalam lingkup jaringan luas atau WAN. Data ditransfer dari PC ke UNIX, UNIX ke UNIX dan UNIX ke mesin atau komputer lain melalui:
· Kabel komunikasi langsung RS232 (serial comm)
· Ethernet
· Dial up modem, elased line, public switched data network

Keamanan
UNIX menyediakan fasilitas keamanan untuk pemakai biasa, pengembang sistem, dan administrator sistem serta jaringan sistem. Proteksi dilakukan melalui password (login), perijinan file dan direktori, enkripsi data, usia password otomatis, shell terbatas dan identifikasi jaringan.


3. Otoritas Pemakai Sistem Operasi UNIX/Linux
Setiap pemakain yang akan menggunakan system UNIX harus memiliki sebuah rekening pemakai di dalam system. Rekening ini akan digunakan untuk mengidentifikasikan pemakai di dalam system. Pemakai yang dikenal oleh system akan diperbolehkan masuk dan melakukan operasi-operasi yang diizinkan, sedangkan yang tidak dikenal oleh system akan ditolak untuk masuk.
Rekening pemakai yang digunakan UNIX terdiri dari 7 field dimana pembatas antar field tersebut yaitu tanda “titik dua ( : )”.
Ketujuh field tersebut antara lain:
1. Nama pemakai atau user name
Semua pemakai UNIX akan diberikan nama pemakai atau user name dimana nama pemakai ini akan digunakan untuk mengidentifikasi pemakai yang akan masuk ke dalam system. Di dalam system, nama pemakai antar pemakai sebaiknya unik atau tidak boleh ada yang sama. Jika tidak maka akan menimbulkan beberapa hal yang tidak diinginkan kemudian, misalnya surat elektronik yang akan salah alamat.
2. Password
Ketika user akan masuk ke dalam sistem, UNIX akan selalu menanyakan password yang dibuat oleh user. Password dapat dimisalkan sebagai kunci untuk memasuki lingkungan kerja pemakai. Tanpa kunci tersebut, user tidak dapat masuk ke dalam sistem dan lingkungan kerja milik user itu sendiri.
3. Nomor ID pemakai
Di samping nama pemakai, seorang pemakai juga memiliki nomor ID pemakai. Berbeda dengan nama pemakai, nomor ID pemakai haruslah unik. Nomor ini digunakan oleh system untuk mengidentifikasikan pemakai pada beberapa operasi di dalam system.
4. Nomor ID group
Beberapa pemakai dapat disatukan dalam satu group. Group tersebut memiliki nama group dan nomor ID group dimana informasi lengkap tentang group itu sendiri tersimpn pada file /etc/group. Pada rekening pemakai cukup dicantumkan nomor ID group saja.
5. Informasi rekening pemakai
Informasi rekening pemakai digunakan untuk menjelaskan tentang pemilik rekening tersebut.
6. Home directory
Home directory adalah direktori yang pertama kali kita kunjungi dan tinggali ketika masuk ke dalam system. Pada umumnya direktori ini merupakan direktori standar dimana kita dapat bekerja.
7. Program yang pertama kali dieksekusi
Ketika pemakai masuk ke dalam system, secara otomatis UNIX akan langsung mengeksekusi perintah yang tercantum pada kolom ini. Pada umumnya perintah yang pertama kali dieksekusi adalah shell. Selanjutnya shell akan menerjemahkan perintah-perintah lainnya yang kita masukkan ke dalam system.
Pada system UNIX dikenal dua jenis pemakai, yaitu:
1. Pemakai biasa
Pemakai biasa adalah pemakai yang diberi ijin untuk menggunakan system dan beberapa fasilitas lain dalam UNIX dengan batas-batas perijinan tertentu. Dengan demikian pemakai biasa tidak dapat secara bebas keluar masuk direktori lain atau tidak dapat secara bebas menggunakan file-file di dalam system. Pemakai biasa hanya boleh menggunakan direktori atau file yang telah diijinkan.
2. Super user
Super user adalah pemakai yang memiliki hak istimewa di dalam system UNIX karena memiliki kemampuan yang tidak dibatasi oleh perijinan yang diterapkan pada system. Super user dapat keluar masuk direktori atau menggunakan file secara bebas. Pada umumnya super user dimiliki oleh administrator system. Administrator system adalah pemakai yang bertanggung jawab untuk mengelola system. Nama pemakai dari rekening super user, di dalam /etc/passwd biasanya bernama root dengan nomor ID pemakai 0.


4. Contoh Perintah di UNIX/Linux

· ls
Perintah ini merupakan perintah untuk menampilkan isi suatu direktori. Perintah ini mirip seperti perintah dir dalam DOS.
· more
Perintah ini digunakan untuk melihat isi suatu file teks dengan layar perlayar. Untuk keluar dari tampilan more tekan tombol q.
· cat
Cat atau concatenate dipakai untuk menampilkan dan menulis/membuat file, kira-kirasama dengan perintah TYPE di DOS. Untuk menampilkan isi file ketik "cat". Untuk membuat file ketik "cat > isi file". Dan untuk menyimpan tekan CTRL + C atauCTRL + D kalau namafile sudah ada dan file tersebut akan ditimpa.
· grep
Menampilkan semua baris yang mengandung pola yang diinginkan. Contoh: untuk menampilkan semua baris teks yang mengandung belajar di file tugas1 dengan mengetik: grep belajar tugas1.txt
· echo
Perintah ini digunakan untuk menampilkann apa yang kita ketik di layar, seperti: echo “belajar linux”, maka di layar akan muncul belajar linux
· rm
Perintah ini berarti remove, yang digunakan untuk menghapus file. Contoh untuk menghapus file tugas1.txt : rm tugas1.txt
· cd
Perintah ini berarti change directory, yang digunakan untuk pindah direktori.
· mkdir
Perintah ini berarti make directory, digunakan untuk membuat direktori.
· rmdir
Perintah ini berarti remove directory, digunakan untuk menghapus direktori.
· clear
Perintah ini digunakan untuk membersihkan layar.

5. Membuat direktori menggunakan perintah UNIX/Linux dengan susunan direktori:

user@gunadarma[/]#
user@gunadarma[/]#cd /UNIVERSITAS
user@gunadarma[/UNIVERSITAS]#mkdir FILKOM
user@gunadarma[/UNIVERSITAS]#cd FILKOM
user@gunadarma[/UNIVERSITAS/FILKOM]#mkdir SI
user@gunadarma[/UNIVERSITAS/FILKOM]#mkdir SK
user@gunadarma[/UNIVERSITAS]#cd …
user@gunadarma[/UNIVERSITAS]#mkdir FE
user@gunadarma[/UNIVERSITAS]#cd FE
user@gunadarma[/UNIVERSITAS/FE]#mkdir AK
user@gunadarma[/UNIVERSITAS/FE]#mkdir MA
user@gunadarma[/UNIVERSITAS]#cd …
user@gunadarma[/UNIVERSITAS]#mkdir FTI