Entri Populer

Sabtu, 07 Januari 2012

BAB 13 TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

Benturan dengan kepentingan masyarakat

Proses produksi sering kail menyebabkan benturan masyarakat dengan perusahaan , terjadi pada berbagai tingkat perusahaan besar menengah maupun kecil benturan ini terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi (udara,air limbah,suara bahkan mental kejiwaan)

Klasifikasi aspek pendorong tanggung jawab social

Dalam menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan di tuntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis:

  • Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat. Seringkali menghadapi kendala berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan dalam untung-rugi usaha. 

  • Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur. Penerapan prinsip manajemen terbuka, hubungan industrialis pancasila, pengendalian mutu terpadu denagn gugus kendali mutunya merupakan contoh-contoh penerapan manajemen yang berorientasi hubungan kemanusiaan. 




Dorongan tanggung jawab social

Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut :

  1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan 

Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyk (saklek), birokratik, dan otoriter. Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-belit sering menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan. Hubungan yang kurang manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar (pelanggan, masyarakat umum).


  • Ekologi dan Gerakan Pelestarian LingkunganEkologi yang menitikberatkan pada keseimbangan manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Sebagai contoh maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industry perkayuan, perburuan kulit ular dan buaya yang diperuntukan untuk industri kerajinan kulit, penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak maupun racun yang merusak alam sekitar. 



  • Penghematan Energi ,Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti batubara, minyak, gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa sumber daya tersebut tidak dapat diperbarui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut. Yang dapat disebut dengan sumber daya alternatif diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin, air, serta laut. 




  • Partispasi pembangunan bangsa 

Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap sukses pembangunan sangat diperlukan. Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan tenaga kerja yang ada, sebagai bentuk tanggung jawab sosial pada lingkungan sekitar perusahaan beroperasi.




  • Gerakan Konsumenrisme 

Awal perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang berhasil memberlakukan Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang meliputi beragam aspek, mulai dari perlindungan atas praktik penjualan paksa sampai pemberian izin lisensi bagi petugas reparasi alat rumah tangga.


Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah :

  1. Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktik bisnisnya. 
  2. Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat. 
  3. Diselanggarakan panel-panel diskusi antara wakil konsumen dengan produsen. 
  4. Pelayanan purna jual yang lebih baik. 
  5. Berjalannya proses Public Relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada konsumsi semata 




Etika bisnis

Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis.

  • Hubungan antara bisnis dengan langganan atau konsumen 

Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Berikut beberapa contohnya:

  1. Kemasan yang berbeda beda menyulitkan konsumen untuk membandingkan harga terhadap produk. 
  2. Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya, sehinga diperlukan penjelasan tentang isi serta kandungan yang terdapat dalam produk tsb. 
  3. Promosi, terutama iklan merupakan gangguan etis yang paling utama. 
  4. Pemberian service dan garansi sebagai bagian dari layanan purna jual. 




  • Hubungan Dengan Karyawan 

Bentuk hubungan ini meliputi atau rekruitmen promosi, transfer, demosi maupun pemberhentian. Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus dijadikan objekif dan jujur.

  • Hubungan antara Bisnis 

Merupakan hubungan yang terjadi diantara perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir maupun distributornya.




  • Hubungan Dengan Investor 

Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghindari pengambilan keputusan yang keliru.




  • Hubungan dengan Lembaga Keuangan 

Hubungan dengan lembaga keuangan, terutama Jawata Pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan.




Pelaksanaan tanggung jawab sosial merupakan penerapan dan pelaksanaan kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis. Penerapan etika bisnis adalah maksud dari konsep stockholder.




Bentuk-bentuk tanggung jawab social suatu bisnis

  • Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP) 

Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.




  • Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) 

Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.




  • Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) 

Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung, maupun pakaian khusus lainnya.




  • Perkebunan Inti Rakyat (PIR) 

Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar